Selasa, 04 November 2014

Leaflet TBC For Download

Definisi  Pengertian TBC
                                                                              
Add caption



             Tuberkulosis (TBC) adalah  penyakit akibat kuman Mycobakterium  tuberkculosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer (Arif Mansjoer, 2000).
·          TB paru dulu dikenal TBC adalah penyakit Menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Biasanya menyerang paru-paru tetapi
Dapat juga menyerang bagian tubuh lain, seperti otak, tulang, kulit, dan lain-lain
         Tuberkulosis  paru adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe (Suzanne dan Brenda, 2001).
·           Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru (Smeltzer, 2001).
·           Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah suatu penyaki yang disebabkan oleh infeksi  kompleks Mycobacterium tuberculosis (id.wikipedia.org).
Berdasarkan beberapa definisi mengenai tuberkulosis diatas, maka dapat dirumuskan bahwa tuberculosis atau TBC  adalah suatu penyakit infeksius yang disebabkan kuman  Mycobacterium tuberculosis yang menyerang parenkim paru, bersifat sistemis sehingga dapat mengenai organ tubuh lain, terutama meningen, tulang, dan nodus limfe.


Etiologi Tuberculosis
    Agens infeksius utama, mycobakterium tuberkulosis adalah batang aerobik tahan asam yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultra violet, dengan ukuran panjang 1-4 /um dan tebal 0,3 – 0,6/um. Yang tergolong kuman mycobakterium tuberkulosis kompleks  adalah:
·         Mycobakterium tuberculosis
·         Varian asian
·         Varian african I
·         Varian asfrican II
·         Mycobakterium bovis
Kelompok kuman mycobakterium tuberkulosis dan  mycobakterial othetan Tb (mott, atipyeal) adalah :
·         Mycobacterium cansasli
·         Mycobacterium avium
·         Mycobacterium intra celulase
·         Mycobacterium scrofulaceum
·         Mycobacterium malma cerse
·         Mycobacterium xenopi

Jenis-jenis Penyakit TBC
·         Pembagian secara patologis :
·         Tuberkulosis  primer ( Child hood tuberculosis ).
·         Tuberkulosis post primer ( Adult tuberculosis ).
      Berdasarkan pemeriksaan dahak, TB Paru dibagi menjadi 2 yaitu :
1.    Tuberkulosis Paru BTA positif.
2.    Tuberkulosis Paru BTA negative
 Pembagian secara aktifitas radiologis :
Ø  Tuberkulosis paru ( Koch pulmonal ) aktif.
Ø  Tuberkulosis non aktif .
Ø  Tuberkulosis quiesent ( batuk aktif yang mulai sembuh ).
Pembagian secara radiologis ( Luas lesi )
ü  Tuberculosis minimal, yaitu terdapatnya sebagian kecil infiltrat non kapitas pada satu paru maupun kedua paru, tapi jumlahnya tidak melebihi satu lobus paru.
ü  Moderateli advanced tuberculosis, yaitu, adanya kapitas dengan diameter tidak lebih dari 4 cm, jumlah infiltrat bayangan halus tidak lebih dari satu bagian paru. Bila bayangannya kasar tidak lebih dari satu pertiga bagian satu paru.
ü  For advanced tuberculosis, yaitu terdapatnya infiltrat dan kapitas yang melebihi keadaan pada moderateli advanced tuberculosis.
Berdasarkan aspek kesehatan masyarakat pada tahun 1974 American Thorasic Society memberikan klasifikasi baru:
§  Karegori O, yaitu tidak pernah terpajan dan tidak terinfeksi, riwayat kontak tidak pernah, tes tuberculin negatif.
§  Kategori I, yaitu terpajan tuberculosis tetapi tidak tebukti adanya infeksi, disini riwayat kontak positif, tes tuberkulin negatif.
§  Kategori II, yaitu terinfeksi tuberculosis tapi tidak sakit.
§  Kategori III, yaitu terinfeksi tuberculosis dan sakit.
Berdasarkan terapi WHO membagi tuberculosis menjadi 4 kategori :
v  Kategori I : ditujukan terhadap kasus baru dengan sputum positif dan kasus baru dengan batuk TB berat.
v  Kategori II : ditujukan terhadap kasus kamb uh dan kasus gagal dengan sputum BTA positf.
v  Kategori III : ditujukan terhadap kasus BTA negatif dengan kelainan paru yang tidak luas dan kasus TBC ekstra paru selain dari yang disebut dalam kategori I.
v  Kategori IV : ditujukan terhadap TBC kronik.

Gejala Penyakit TBC
      Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
Gejala sistemik/umum, antara lain sebagai berikut:
·         Demam tidak terlalu tinggi yang  berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
·         Penurunan nafsu makan dan berat badan.
·         Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
·         Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus, antara lain sebagai berikut:
·         Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.
·         Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
·         Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
·         Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

Cara Penularan Penyakit TBC
   1. langsung
       Bila penderita batuk atau bersin berhadapan dengan orang lain, terhisap kedalam          paru orang sehat.
   2. tidak langsung
       Bila penderita batuk dan meludah ditempat teduh dan lembab, ludah tersebut akan        mongering dan diterbangkan angina kemudian terhisap oleh orang sehat.

Patofisiologi TBC




 Komplikasi Penyakit TBC
        Menurut Depkes RI (2002), merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada penderita tuberculosis paru stadium lanjut yaitu :
·         Hemoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena syok hipovolemik atau karena tersumbatnya jalan napas.
·         Atelektasis (paru mengembang kurang sempurna) atau kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial.
·         Bronkiektasis (pelebaran broncus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru.
·         Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, dan ginjal.

Manfaat Pengobatan TBC
  •  Untuk menyembuhkan pasien
  •  Mencegah terjadinya penurunan kekebalan
  •  Mencegah kematian
  •  Memutuskan rantai penularan
  •  Mencegah kekambuhan

Pemeriksaan Diagnostik TBC
 Pemeriksaan Laboratorium
·         Kultur Sputum : Positif untuk Mycobacterium tuberculosis pada tahap aktif penyakit
·         Ziehl-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairan darah) : Positif untuk basil asam-cepat.
·         Tes kulit (Mantoux, potongan Vollmer) : Reaksi positif (area indurasi 10 mm atau lebih besar, terjadi 48-72 jam setelah injeksi intradcrmal antigen) menunjukkan infeksi masa lalu dan adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan penyakit aktif. Reaksi bermakna pada pasien yang secara klinik sakit berarti bahwa TB aktif tidak dapat diturunkan atau infeksi disebabkan oleh mikobakterium yang berbeda.
·         Anemia bila penyakit berjalan menahun
·         Leukosit ringan dengan predominasi limfosit
·         LED meningkat terutama pada fase akut umumnya nilai tersebut kembali normal pada tahap penyembuhan.
·         GDA : mungkin abnormal, tergantung lokasi, berat dan sisa kerusakan paru.
·         Biopsi jarum pada jaringan paru : Positif untuk granuloma TB; adanya sel raksasa menunjukkan nekrosis.
·         Elektrolit : Dapat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya infeksi; contoh hiponatremia disebabkan oleh tak normalnya retensi air dapat ditemukan pada TB paru kronis luas.
Radiologi
·         Foto thorax : Infiltrasi lesi awal pada area paru atas simpanan kalsium lesi sembuh primer atau efusi cairan perubahan menunjukan lebih luas TB dapat termasuk rongga akan fibrosa. Perubahan mengindikasikanTB yang lebih berat dapat mencakup area berlubang dan fibrous. Pada foto thorax tampak pada sisi yang sakit bayangan hitam dan diafragma menonjol ke atas.
·         Bronchografi : merupakan pemeriksaan khusus untuk melihat kerusakan bronchus atau kerusakan paru karena TB.
·         Gambaran radiologi lain yang sering menyertai TBC  adalah penebalan pleura, efusi pleura atau empisema, penumothoraks (bayangan hitam radio lusen dipinggir paru atau pleura).
Pemeriksaan fungsi paru
·         Penurunan kualitas vital, peningkatan ruang mati, peningkatan rasio udara residu: kapasitas paru total dan penurunan saturasi oksigen sekunder terhadap infiltrasi parenkim/fibrosis, kehilangan jaringan paru dan penyakit pleural.

Pencegahan Penyakit TBC
·         Tahap awal (intensif) : pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan bakteri TB.
Bila diberikan secara tepat biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 bulan.
   Tahap lanjutan : pasien mendapat jenis obat lebih sedikit namun dalam jangka waktu yang lebih lama.
Tahap ini penting untuk membunuh kumna sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
      Imunisasi BCG pada anak balita, Vaksin BCG sebaiknya diberikan sejak anak masih kecil agar terhindar dari penyakit tersebut.
·         Bila ada yang dicurigai sebagai penderita TBC maka harus segera diobati sampai tuntas agar tidak menjadi penyakit yang lebih berat dan terjadi penularan.
·         Jangan minum susu sapi mentah dan harus dimasak.
·         Bagi penderita untuk tidak membuang ludah sembarangan.
·         Pencegahan terhadap penyakit TBC dapat dilakukan dengan tidak melakukan kontak udara dengan penderita, minum obat pencegah dengan dosis tinggi dan hidup secara sehat. Terutama rumah harus baik ventilasi udaranya dimana sinar matahari pagi masuk ke dalam rumah.
·         Tutup mulut dengan sapu tangan bila batuk serta tidak meludah/mengeluarkan dahak di sembarangan tempat dan menyediakan tempat ludah yang diberi lisol atau bahan lain yang dianjurkan dokter dan untuk mengurangi aktivitas kerja serta menenangkan pikiran.

     Efek Yang Muncul Bila Berhenti Minum Obat
Ø  Munculnya Kuman TB yang Kebal terhadap obat TB
Ø  Kuman menyebarkan melalui udara
Ø  Akan Sulit Disembuhkan


     Selain Artikel diatas saya buatkan juga media leaflet sebagai media promosi kesehatan, untuk mendownloadnya anda bisa KLIK DISINI
      
Untuk Melihat Video Tentang Tuberculosis Lihat Dibawah ini :

0 komentar:

Posting Komentar