Definisi
Pengertian TBC
Add caption |
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit akibat kuman
Mycobakterium tuberkculosis sistemis sehingga dapat mengenai semua organ
tubuh dengan lokasi terbanyak di paru paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi
primer (Arif Mansjoer, 2000).
·
TB paru dulu dikenal TBC adalah penyakit Menular yang disebabkan
oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Biasanya menyerang paru-paru tetapi
Dapat juga menyerang
bagian tubuh lain, seperti otak, tulang, kulit, dan lain-lain
Tuberkulosis paru adalah penyakit
infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Tuberculosis dapat juga
ditularkan ke bagian tubuh lainnya, terutama meningen, ginjal, tulang, dan
nodus limfe (Suzanne dan Brenda, 2001).
· Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksius,
yang terutama menyerang parenkim paru (Smeltzer, 2001).
· Tuberkulosis atau TB (singkatan yang
sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah suatu penyaki yang disebabkan oleh
infeksi kompleks Mycobacterium tuberculosis (id.wikipedia.org).
Berdasarkan beberapa
definisi mengenai tuberkulosis diatas, maka dapat dirumuskan bahwa tuberculosis
atau TBC adalah suatu penyakit infeksius yang disebabkan
kuman Mycobacterium tuberculosis yang menyerang parenkim paru, bersifat
sistemis sehingga dapat mengenai organ tubuh lain, terutama meningen, tulang,
dan nodus limfe.
Etiologi Tuberculosis
Agens
infeksius utama, mycobakterium tuberkulosis adalah batang aerobik tahan asam
yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultra violet,
dengan ukuran panjang 1-4 /um dan tebal 0,3 – 0,6/um. Yang tergolong kuman
mycobakterium tuberkulosis kompleks adalah:
· Mycobakterium
tuberculosis
· Varian
asian
· Varian
african I
· Varian
asfrican II
· Mycobakterium
bovis
Kelompok kuman
mycobakterium tuberkulosis dan mycobakterial othetan Tb (mott, atipyeal)
adalah :
· Mycobacterium
cansasli
· Mycobacterium
avium
· Mycobacterium
intra celulase
· Mycobacterium
scrofulaceum
· Mycobacterium
malma cerse
· Mycobacterium
xenopi
Jenis-jenis Penyakit TBC
·
Pembagian secara
patologis :
·
Tuberkulosis
primer ( Child hood tuberculosis ).
·
Tuberkulosis post primer
( Adult tuberculosis ).
Berdasarkan pemeriksaan dahak, TB Paru
dibagi menjadi 2 yaitu :
1.
Tuberkulosis Paru BTA
positif.
2.
Tuberkulosis Paru BTA
negative
Pembagian secara aktifitas radiologis :
Ø Tuberkulosis paru ( Koch pulmonal ) aktif.
Ø Tuberkulosis non aktif .
Ø Tuberkulosis quiesent ( batuk aktif yang mulai
sembuh ).
Pembagian secara
radiologis ( Luas lesi )
ü Tuberculosis minimal, yaitu terdapatnya sebagian
kecil infiltrat non kapitas pada satu paru maupun kedua paru, tapi jumlahnya
tidak melebihi satu lobus paru.
ü Moderateli advanced tuberculosis, yaitu, adanya
kapitas dengan diameter tidak lebih dari 4 cm, jumlah infiltrat bayangan halus
tidak lebih dari satu bagian paru. Bila bayangannya kasar tidak lebih dari satu
pertiga bagian satu paru.
ü For advanced tuberculosis, yaitu terdapatnya
infiltrat dan kapitas yang melebihi keadaan pada moderateli advanced
tuberculosis.
Berdasarkan aspek
kesehatan masyarakat pada tahun 1974 American Thorasic Society memberikan klasifikasi
baru:
§ Karegori O, yaitu tidak pernah terpajan dan
tidak terinfeksi, riwayat kontak tidak pernah, tes tuberculin negatif.
§ Kategori I, yaitu terpajan tuberculosis tetapi
tidak tebukti adanya infeksi, disini riwayat kontak positif, tes tuberkulin
negatif.
§ Kategori II, yaitu terinfeksi tuberculosis tapi
tidak sakit.
§ Kategori III, yaitu terinfeksi tuberculosis dan
sakit.
Berdasarkan terapi WHO
membagi tuberculosis menjadi 4 kategori :
v Kategori I : ditujukan terhadap kasus baru
dengan sputum positif dan kasus baru dengan batuk TB berat.
v Kategori II : ditujukan terhadap kasus kamb uh
dan kasus gagal dengan sputum BTA positf.
v Kategori III : ditujukan terhadap kasus BTA negatif
dengan kelainan paru yang tidak luas dan kasus TBC ekstra paru selain dari yang
disebut dalam kategori I.
v Kategori IV : ditujukan terhadap TBC kronik.
Gejala Penyakit TBC
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang
timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu
khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa
secara klinik.
Gejala sistemik/umum, antara lain
sebagai berikut:
· Demam
tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari
disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan
bersifat hilang timbul.
· Penurunan
nafsu makan dan berat badan.
· Batuk-batuk
selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
· Perasaan
tidak enak (malaise), lemah.
Gejala khusus, antara
lain sebagai berikut:
· Tergantung
dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus
(saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang
membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai
sesak.
· Kalau
ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
· Bila
mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada
muara ini akan keluar cairan nanah.
· Pada
anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya
penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Cara Penularan Penyakit
TBC
1. langsung
Bila
penderita batuk atau bersin berhadapan dengan orang lain, terhisap kedalam
paru orang sehat.
2. tidak
langsung
Bila penderita batuk dan meludah ditempat teduh dan lembab, ludah
tersebut akan mongering dan diterbangkan angina
kemudian terhisap oleh orang sehat.
Patofisiologi TBC
Komplikasi
Penyakit TBC
Menurut Depkes RI (2002), merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada
penderita tuberculosis paru stadium lanjut yaitu :
· Hemoptisis
berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian
karena syok hipovolemik atau karena tersumbatnya jalan napas.
· Atelektasis
(paru mengembang kurang sempurna) atau kolaps dari lobus akibat retraksi
bronchial.
· Bronkiektasis
(pelebaran broncus setempat) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat pada
proses pemulihan atau reaktif) pada paru.
· Penyebaran
infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, dan ginjal.
Manfaat Pengobatan TBC
- Untuk menyembuhkan pasien
- Mencegah terjadinya penurunan kekebalan
- Mencegah kematian
- Memutuskan rantai penularan
- Mencegah kekambuhan
Pemeriksaan Diagnostik
TBC
Pemeriksaan Laboratorium
· Kultur
Sputum : Positif untuk Mycobacterium tuberculosis pada tahap aktif penyakit
· Ziehl-Neelsen
(pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairan darah) : Positif
untuk basil asam-cepat.
· Tes
kulit (Mantoux, potongan Vollmer) : Reaksi positif (area indurasi 10 mm atau
lebih besar, terjadi 48-72 jam setelah injeksi intradcrmal antigen) menunjukkan
infeksi masa lalu dan adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan
penyakit aktif. Reaksi bermakna pada pasien yang secara klinik sakit berarti
bahwa TB aktif tidak dapat diturunkan atau infeksi disebabkan oleh
mikobakterium yang berbeda.
· Anemia
bila penyakit berjalan menahun
· Leukosit
ringan dengan predominasi limfosit
· LED
meningkat terutama pada fase akut umumnya nilai tersebut kembali normal pada
tahap penyembuhan.
· GDA
: mungkin abnormal, tergantung lokasi, berat dan sisa kerusakan paru.
· Biopsi
jarum pada jaringan paru : Positif untuk granuloma TB; adanya sel raksasa
menunjukkan nekrosis.
· Elektrolit
: Dapat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya infeksi; contoh
hiponatremia disebabkan oleh tak normalnya retensi air dapat ditemukan pada TB
paru kronis luas.
Radiologi
· Foto
thorax : Infiltrasi lesi awal pada area paru atas simpanan kalsium lesi sembuh
primer atau efusi cairan perubahan menunjukan lebih luas TB dapat termasuk
rongga akan fibrosa. Perubahan mengindikasikanTB yang lebih berat dapat
mencakup area berlubang dan fibrous. Pada foto thorax tampak pada sisi yang
sakit bayangan hitam dan diafragma menonjol ke atas.
· Bronchografi
: merupakan pemeriksaan khusus untuk melihat kerusakan bronchus atau kerusakan
paru karena TB.
· Gambaran
radiologi lain yang sering menyertai TBC adalah penebalan pleura, efusi
pleura atau empisema, penumothoraks (bayangan hitam radio lusen dipinggir paru
atau pleura).
Pemeriksaan fungsi paru
· Penurunan
kualitas vital, peningkatan ruang mati, peningkatan rasio udara residu:
kapasitas paru total dan penurunan saturasi oksigen sekunder terhadap
infiltrasi parenkim/fibrosis, kehilangan jaringan paru dan penyakit pleural.
Pencegahan Penyakit TBC
·
Tahap awal (intensif) : pasien mendapat obat setiap hari dan perlu
diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan bakteri TB.
Bila diberikan secara
tepat biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 bulan.
Tahap
lanjutan : pasien mendapat jenis obat lebih sedikit namun dalam jangka waktu
yang lebih lama.
Tahap ini penting untuk
membunuh kumna sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
Imunisasi BCG pada anak balita, Vaksin BCG sebaiknya diberikan sejak
anak masih kecil agar terhindar dari penyakit tersebut.
· Bila
ada yang dicurigai sebagai penderita TBC maka harus segera diobati sampai
tuntas agar tidak menjadi penyakit yang lebih berat dan terjadi penularan.
· Jangan
minum susu sapi mentah dan harus dimasak.
· Bagi
penderita untuk tidak membuang ludah sembarangan.
· Pencegahan
terhadap penyakit TBC dapat dilakukan dengan tidak melakukan kontak udara
dengan penderita, minum obat pencegah dengan dosis tinggi dan hidup secara
sehat. Terutama rumah harus baik ventilasi udaranya dimana sinar matahari pagi
masuk ke dalam rumah.
· Tutup
mulut dengan sapu tangan bila batuk serta tidak meludah/mengeluarkan dahak di
sembarangan tempat dan menyediakan tempat ludah yang diberi lisol atau bahan
lain yang dianjurkan dokter dan untuk mengurangi aktivitas kerja serta
menenangkan pikiran.
Efek Yang Muncul Bila Berhenti Minum Obat
Ø Munculnya Kuman TB yang Kebal terhadap obat TB
Ø
Kuman menyebarkan
melalui udara
Ø Akan Sulit Disembuhkan
Selain Artikel diatas saya buatkan juga
media leaflet sebagai media promosi kesehatan, untuk mendownloadnya anda bisa KLIK DISINI
Untuk Melihat Video Tentang Tuberculosis Lihat Dibawah ini :